Sabtu, 11 Januari 2014

Mitos dan Fakta Baru Tentang Obat Cepat Hamil

usaha yang bisa dilakukan pasangan suami istri untuk mewujudkan cepat hamil. Salah satunya adalah mengkonsumsi obat pemicu kehamilan atau meningkatkan kesuburan. Namun, di tengah-tengah masyarakat muncul berbagai spikulasi tentang efek samping obat-obatan tersebut yang terfengar mengerikan. Benarkah demikian?
•    Penyebab kanker

Mitos yang berkembang bahwa mengkonsumsi obat agar cepat hamil dapat meningkatkan resiko kanker ovarium. Meskipun hal ini masih sangat jarang terjadi, namun konsumsi obat yang tidak dibawah pengawasan dokter memang bisa berakibat fatal terhadap kesehatan. Para ahli pun tidak membenarkan mitos tersebut, namun menghimbau kepada pasutri untuk mengkonsumsi obat di bawah pengawasan dokter. Karena tanpa pengaruh obat akibat gaya hidup dan riwayat keluarga, seseorang bisa memiliki resiko tinggi kanker.

•    Beresiko melahirkan bayi cacat

Mitos tersebut juga santer terdengar di masyarakat. Sementara para peneliti belum menemukan adanya bukti bahwa mengkonsumsi obat  agar cepat hamil bisa menyebabkan bayi cacat. Jika konsumsi obat berkaitan dengan revolusi siklus haid, maka kemungkinan cacat bisa saja terjadi.

•    Mendapatkan bayi kembar

Beberapa obat agar cepat hamil memang difungsikan untuk mendukung keinginan pasutri mendapatkan bayi kembar. Hanya saja hal tersebut sangat berbahaya dan kemungkinannya sangat tipis. Sehingga baiknya, pasutri tidak mencoba hal ini. Karena terdapat metode kehamilan alami untuk mendapatkan bayi kembar dengan mengatur pola makan.

•    Konsumsi lebih banyak lebih baik

Mitos ini sepertinya sangat perlu diluruskan. Karena bukan banyak atau sedikitnya jumlah obat yang dikonsumsi untuk keberhasilan obat cepat hamil, melainkan waktu yang tepat didukung dengan metode lainnya : waktu berhubungan, posisi bercinta dan makanan yang dikonsumsi.

Jadi pasutri lebih baik konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengkonsumsi obat cepat hamil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar